Hama Putih Palsu Padi
Serangan Hama Putih Palsu ke Padi? Yuk, Pelajari Cara Ampuh Menanganinya!
Hama putih palsu (Cnaphalocrocis medinalis) adalah salah satu hama yang menyerang tanaman padi, terutama pada fase vegetatif. Hama ini dikenal dengan sebutan hama pelipat daun karena serangannya menyebabkan daun padi terlipat. Larva dari hama ini menggerek jaringan hijau daun, mengganggu proses fotosintesis, dan meninggalkan daun yang terlihat putih karena kerusakan pada klorofil. Serangan hama ini dapat menurunkan hasil panen jika tidak terkendali. Tanda awal kehadiran hama ini adalah ditemukannya ngengat berwarna kuning coklat dengan tiga pita hitam pada sayap depannya, yang saat istirahat membentuk segitiga.
Hama putih palsu menyerang tanaman padi pada usia tanaman sekitar 15 hari (HST) dan 35-42 hari setelah tanam (HST). Pada usia tersebut, ngengat hama putih palsu akan meletakkan telur pada daun padi, yang kemudian menetas menjadi larva yang menggerek daun dan mengganggu proses fotosintesis tanaman. Meskipun demikian, pada fase generatif, populasi hama mulai berkurang karena tanaman padi yang semakin tua yang membuat daun tanaman menjadi lebih keras sehingga tidak disukai oleh larva hama putih palsu.
Untuk mengendalikan hama putih palsu, beberapa tindakan pencegahan dapat dilakukan, di antaranya dengan mengelola musuh alami hama seperti predator dan parasitoid melalui penanaman refugia, selain itu penambahan agensi hayati juga dapat digunakan untuk menekan populasi hama karena dapat meningkatkan ketahanan tanaman. Pengendalian kimiawi dengan penggunaan insektisida juga diperlukan, di antaranya insektisida dengan bahan aktif seperti dimehipo, fipronil, emamektin benzoate, dan flubendoamide yang terbukti efektif mengendalikan hama putih palsu pada tanaman padi. Pencegahan yang tepat akan membantu mengurangi kerusakan dan memastikan hasil panen yang optimal.